Dua musisi kenamaan asal Gianyar, I Wayan Balawan dan Agus Teja Sentosa atau yang akrab disapa Gus Teja, menerima penghargaan Wija Kusuma dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar. Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-254 Kota Gianyar yang digelar di Balai Budaya Gianyar.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemkab Gianyar kepada para seniman yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi nyata dalam melestarikan serta mengembangkan seni dan budaya Bali, khususnya di Kabupaten Gianyar.
“Saya tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan Wija Kusuma dari Pemkab Gianyar. Ketika mendapat telepon dari Dinas Kebudayaan Gianyar, saya terkejut karena merasa belum pantas di usia saya yang sekarang. Namun, setelah mendapat penjelasan, saya merasa sangat berterima kasih atas apresiasi yang diberikan,” ujar Gus Teja, seniman asal Desa Junjungan, Ubud.
Meskipun mengaku tak pernah mengejar penghargaan, Gus Teja menyampaikan bahwa penghargaan ini memberinya semangat baru untuk terus berkarya.
“Dengan atau tanpa penghargaan, saya tetap akan terus berkarya karena hidup saya memang di sini. Namun, penghargaan ini menjadi motivasi tambahan untuk saya agar bisa menghasilkan karya yang lebih baik,” lanjutnya.
Gus Teja, melalui kelompok musiknya Gus Teja World Music, dikenal luas karena kemampuannya memadukan instrumen tradisional Bali, seperti suling dan gamelan, dengan alat musik modern seperti gitar dan bass. Musiknya menjadi jembatan antara Timur dan Barat, serta antara tradisi dan modernitas, tanpa kehilangan akar budaya Bali.
Rekomendasi Berita

Umat Hindu dan Kristen di Desa Taro Tunjukkan Toleransi Beragama Lewat Tradisi Ngelawang
Sabtu, 26 April 2025 pukul 12.01 WITA

BNNK Gianyar Ingatkan Bahaya Narkoba, Orang Tua Diminta Awasi Anak
Sabtu, 26 April 2025 pukul 11.53 WITA

Gangguan Sistem RSUD Sanjiwani Gianyar, Antrean Pasien Mengular Hingga Dua Jam
Sabtu, 26 April 2025 pukul 11.48 WITA

Personel Samapta Polsek Gianyar Bantu Mobil Mogok di Astina Timur
Sabtu, 26 April 2025 pukul 11.39 WITA
Senada dengan Gus Teja, Balawan juga dikenal sebagai musisi yang konsisten mengawinkan musik tradisional dengan unsur modern. Lahir di Desa Batuan, Sukawati, Gianyar pada 9 September 1972, Balawan dikenal luas lewat permainan gitar leher ganda dan teknik tapping-nya yang memukau.
Sejak kecil, ia sudah akrab dengan gamelan, namun ketertarikannya pada gitar listrik mengantarkannya pada eksplorasi musik yang lebih luas. Kini, ia menjadi salah satu musisi Indonesia yang diakui secara internasional berkat kemampuannya menjembatani budaya lokal dan global dalam karyanya.
Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, menyampaikan bahwa penghargaan Wija Kusuma adalah bentuk penghormatan dan apresiasi pemerintah kepada seniman yang telah berjasa dalam dunia seni.
“Pemerintah Kabupaten Gianyar memberikan penghargaan kepada para pengabdi seni sebagai bentuk apresiasi atas dharma baktinya yang konsisten dalam melestarikan seni dan budaya, serta kontribusinya kepada masyarakat dan pemerintah,” ujar Bupati Mahayastra.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Teja juga berharap agar pemerintah menyediakan panggung khusus secara rutin bagi generasi muda di Gianyar agar mereka dapat menampilkan karya dan bakat seni yang dimiliki.
“Banyak talenta muda berbakat di Gianyar yang perlu diberikan wadah. Harapan saya, pemerintah bisa mengadakan pertunjukan rutin seminggu sekali agar mereka memiliki ruang untuk menampilkan karya-karyanya,” tutupnya.