Masyarakat Desa Adat Blahbatuh Tua kembali menggelar upacara Melasti sebagai bentuk penyucian diri dan alam semesta. Tradisi yang dilaksanakan setiap Purnama Kadasa ini jatuh pada Sabtu 12 April 2025, dan digelar di dua lokasi suci, yakni Pantai Sukaluwih dan Pantai Saba.
Berbeda dengan pelaksanaan Melasti di sebagian besar desa adat di Bali yang digelar menjelang Hari Raya Nyepi, Melasti Blahbatuh Tua dilaksanakan setelah Nyepi, tepatnya 15 hari kemudian. Perbedaan waktu pelaksanaan ini menjadi kekhasan tersendiri yang diwariskan secara turun-temurun oleh krama (warga) desa setempat.
Upacara Melasti memiliki makna sakral sebagai wujud penyucian buana alit (diri manusia) dan buana agung (alam semesta). Tradisi ini diyakini sebagai salah satu bentuk harmonisasi hubungan manusia dengan alam dan Sang Pencipta, sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal yang dijunjung tinggi masyarakat Bali.
Rekomendasi Berita

Tujuh Sekaa Baleganjur Tampilkan Kepiawaian dalam Lomba Hari Jadi ke-245 Kota Gianyar
Rabu, 16 April 2025 pukul 23.33 WITA

Lomba Tari Barong Ket dan Makendang Tunggal Semarakkan HUT Kota Gianyar
Minggu, 13 April 2025 pukul 20.41 WITA

Pembunuhan Berencana di Gianyar, Pelaku Serahkan Diri Usai Tusuk Korban karena Diduga Selingkuh dengan Istrinya
Senin, 07 April 2025 pukul 13.08 WITA

Lentera Budaya Sanmari Meriahkan HUT ke-254 Kota Gianyar, Dorong Peran Orang Muda dalam Pelestarian Budaya
Minggu, 06 April 2025 pukul 13.36 WITA
Menjelang pelaksanaan upacara, Kapolsek Blahbatuh, Kompol Anak Agung Gede Arka, S.H., M.H., melakukan patroli presisi di kawasan Pantai Sukaluwih dan Pantai Saba, Kamis 10 April 2025. Ia turut didampingi Wakapolsek AKP I Ketut Widiartha, S.H., guna memastikan kesiapan lokasi serta keamanan masyarakat yang akan mengikuti prosesi suci tersebut.
“Kami pastikan pengamanan tidak hanya di lokasi upacara, tetapi juga di jalur-jalur yang akan dilalui oleh warga. Tujuannya agar rangkaian tradisi Melasti ini berjalan dengan aman, lancar, dan penuh khidmat,” ujar Kapolsek Blahbatuh.
Patroli dilakukan dengan menyusuri titik-titik penting di sekitar pantai, meninjau kesiapan fasilitas, akses jalan, dan potensi gangguan yang mungkin muncul saat prosesi berlangsung.
Upaya pengamanan ini merupakan bagian dari komitmen aparat keamanan dalam mendukung kelangsungan adat dan budaya lokal. Tradisi Melasti Blahbatuh Tua menjadi bukti bahwa spiritualitas dan kearifan lokal tetap dijaga serta dilestarikan oleh masyarakat Bali, di tengah arus modernisasi yang kian pesat.